Your cart is currently empty!
Kulwap-007: Misteri Gambar /Patung Yesus Dan Bunda Maria Di Dalam Kabah
MISTERI GAMBAR /PATUNG YESUS DAN BUNDA MARIA DI DALAM KABAH
Hari ini kita akan mencoba menyinggung sedikit tentang sejarah Ka’bah.
Dahulu, kabah pernah menjadi tempat menyimpan patung-patung berhala dari seluruh kabilah di Arab. Pada waktu فتح مكة, Fathu Makkah, Rasulullah menyuruh untuk menghancurkan seluruh patung-patung.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa di Ka’bah juga ada gambar Nabi Isa yang digendong oleh Maria, dan Rasulullah memerintahkan untuk tidak menghapusnya.
Ayo kita bahas satu per satu …
Kita mulai pembahasan Ka’bah dari cerita Nabi Adam.
Ka’bah itu sudah dibangun sejak zaman Nabi Adam.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍۢ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًۭا وَهُدًۭى لِّلْعَـٰلَمِينَ
Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam (QS 3:96)
Singkat cerita, setelah Nabi Adam meninggal dunia ya Risalah Nabi Adam diwariskan kepada anak keturunannya
یٰۤاَیُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُ وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ؕ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِیْمٌ خَبِیْرٌ ۟
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti (QS 49:13)
Alkisah, ada lima orang saleh yang membawa dan meneruskan Risalah Nabi Adam. Mereka membimbing masyarakat di kala itu, dan mereka dikenal dengan orang-orang yang sangat luar biasa, orang-orang yang baik.
Namun demikian kita tidak lupa bahwa ada provokasi yang datang dari setan, sehingga di antara sebagian mereka ada yang ter jauhkan dari risalah-risalah yang pernah diajarkan oleh Nabi Adam.
Pada saat kelima orang ini meninggal, ada masyarakat yang ingin menghadirkan kenangan bersama mereka, yang menginspirasi mereka, sehingga mereka membuat semacam in-memoriam, yang berupa patung. Lama kelamaan, patung-patung tersebut menjadi sesembahan mereka. Mulailah patung-patung itu dikultuskan, dan pada akhirnya dianggap sebagai tuhan bagi mereka.
Nah ini asalnya muasal munculnya berhala…
Dalam kondisi seperti ini diutuslah Nabi Nuh untuk mendakwahi umat tersebut. Namun mereka ingkar dan tidak mau mendengar beliau. Secara singkat, terjadi banjir besar yang bahkan sampai merusak Ka’bah. Sebelumnya Alloh SWT telah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat satu kapal besar. Masuklah golongan manusia yang beriman, kemudian diikuti binatang secara berpasangan.
Dan waktu pun berlalu …
Pada era peradaban Mesopotamia, yang pada waktu itu sudah sangat maju, tersebutlah Raja Namrud. Pada masa itu, lazim adanya penyembahan terhadap patung. Bahkan, kreasi patung-patung sesembahan sudah lebih kreatif. Patung-patung itu punya tiga Dewa utama, yaitu Dewa Matahari, Dewa Bulan, dan Dewa Bintang.
Olah karena itu, Alloh SWT mengutus Nabi Ibrahim diangkat sebagai Rasul untuk mendakwahi mereka.
اِذْ قَالَ لِاَبِیْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِیْلُ الَّتِیْۤ اَنْتُمْ لَهَا عٰكِفُوْنَ ۟
(Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?”
قَالُوْا وَجَدْنَاۤ اٰبَآءَنَا لَهَا عٰبِدِیْنَ ۟
Mereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya.”
قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰبَآؤُكُمْ فِیْ ضَلٰلٍ مُّبِیْنٍ ۟
Dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS 21:52-54)
Akhirnya, Nabi Ibrahim menghancurkan seluruh berhala dan menyisakan satu yang paling besar.
Tau lah ya cerita selanjutnya … skip … skip
Akhirnya Nabi Ibrahim dan istrinya Siti Sarah diusir dari negeri tersebut, hingga sampailah mereka di Mesir. Artinya, praktik penyembahan berhala itu sudah menyebar dari Mesopotamia, Syiria, Suriah, dan Sebagian turki.
Di Mesir, Nabi Ibrahim dan putranya Ismail, membangun kembali Ka’bah.
وَاِذْ یَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَیْتِ وَاِسْمٰعِیْلُ ؕ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ؕ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِیْعُ الْعَلِیْمُ ۟
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui” (QS 2:127)
Kemudian mereka berdoa di depan Ka’bah agar Alloh SWT melahirkan seorang rasul kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Ka’bah.
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِیْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ یَتْلُوْا عَلَیْهِمْ اٰیٰتِكَ وَیُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَیُزَكِّیْهِمْ ؕ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِیْزُ الْحَكِیْمُ ۟
Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu, dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha perkasa, Mahabijaksana (QS 2:129)
Qodarulloh, ternyata benar di masa-masa setelahnya, Alloh SWT mengutus Nabi Muhammad SAW tepat seperti doa Nabi Ibrahim.
Jadi ingat ya… Ka’bah itu ada sejak zaman Nabi Adam, sempat hancur oleh banjir di era Nabi Nuh, kemudian “direnovasi” secara langsung oleh Nabi Ibrahim dan putranya.
Dalam QS 2:127 disebutkan bahwa Nabi Ibrahim meninggikan “fondasi” dengan diksi qowaa’id. Maknanya fondasi tersebut sudah ada sebelumnya. Dalam bahasa Arab, fondasi Itu disebut qoo’idah قَاعِدَة (singular) atau qowaa’id قَوَاعِد (plural).
Skip … Skip …
Jadi, silsilah Nabi Muhammad SAW menyambung sampai ke Nabi Ismail, Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, dan Nabi Adam.
Sebagai informasi, Nabi Ibrahim disebut juga Bapak Para Nabi, Abul Anbiya, karena sebanyak 19 keturunannya menjadi nabi, dari 25 nabi yang disebut dalam Alquran.
Karena itu praktik-praktik ketauhidan sudah dilakukan sejak sebelum dan bahkan setelah Nabi Ismail wafat. (FYI, Nabi Ismail wafat di sekitar Ka’bah atau yang kita kenal sebagai Hijr-Ismail ( حجر إسماعيل) sedangkan Nabi Ibrahim wafat di sekitar Palestina.
Di masa Nabi Sulaiman, beliau dan pasukannya sempat memperbaiki aqidah masyarakat agar tidak lagi menyembah berhala dan membangun benteng (mihrab) yang tidak disukai setan. Kemudian dibuat juga patung-patung dalam bentuk pohon, gedung, dan sejenisnya.
یَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا یَشَآءُ مِنْ مَّحَارِیْبَ وَتَمَاثِیْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِیٰتٍ ؕ اِعْمَلُوْۤا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ؕ وَقَلِیْلٌ مِّنْ عِبَادِیَ الشَّكُوْرُ ۟
Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur. (QS 34:13)
Jadi patung-patung yang dibuat oleh Nabi Sulaiman bukanlah berhala. Beliau mencontohkan bahwa patung yang “boleh dibuat” adalah seperti pohon atau gedung, dengan tetap menuhankan Alloh SWT, sebagaimana dikutip dalam ayat di atas.
Kemudian Nabi Sulaiman meninggal, setan mulai memprovokasi manusia dengan mengagung-agungkan Nabi Sulaiman secara berlebihan.
Jadi setelah Nabi Sulaiman wafat, praktik penyembahan berhala sempat nge-trend sampai nanti berhenti dengan kelahiran Nabi Isa di Bethlehem (sekitar wilayah Palestina).
Sementara itu, di wilayah yang lain, yaitu Makkah, praktik penyembahan berhala ini terus berlanjut pasca risalah Nabi Isa, selama 600 tahun sampai dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Sehingga ada gap periode non ketauhidan, dimana tidak ada Nabi/Rosul yang diutus untuk membimbing umat.
Semasa gap ini, ada seseorang yang bernama Amr bin Luhai, seorang public figure/pebisnis dari Makkah. Sayangnya, ketauhidan dia lemah. Sehingga saat dia berdagang ke daerah Yaman, bahkan Syam (eks lokasi Raja Namrud berkuasa). Ketika dia ke Syam dia melihat kok banyak patung. Sedangkan negeri Syam adalah negeri lahirnya para nabi. Akhirnya dia membawa patung-patung dari Syam untuk dipopulerkan di Makkah.
Akhirnya, pada masa pra kenabian, maka banyak ditemukan praktik penyembahan berhala di Makkah yang dibawa oleh Amr bin Luhai.
Dari Nabi Ibrahim sampai dengan Nabi Muhammad itu 29 generasi (mungkin ribuan tahun). Kebayang dong … betapa hausnya masyarakat Makkah pada saat itu terhadap ajaran ketauhidan.
Mulailah masyarakat Makkah “mengimpor” patung-patung dari negeri Syam untuk dijadikan sesembahan. Berhala-berhala tersebut kemudian disimpan di sekeliling Makkah, bahkan tiap kabilah memiliki berhalanya masing-masing di sekitar Makkah (Al Lata, Al Uzza, Al Manah, dan berhala yang tertinggi Namanya Hubal). Kemudian masyarakat mulai mengumpulkan dan memasukkan berhala-berhala tersebut ke dalam Ka’bah.
Bahkan lho ya … ada patungnya Nabi Ibrahim, Nabi Isa, dan Ibundanya yaitu Maryam (Bunda Maria), para Malaikat di dalam Ka’bah…! subhanallah … nauzubillah
Inilah asal mula, mengapa di dalam Ka’bah terdapat berhala.
Kemudian lahirlah Nabi Muhammad SAW.
Pada saat Nabi Muhammad SAW berusia 35 tahun terjadi bencana terhadap Ka’bah. Pada waktu itu kabah berbentuk kotak “tanpa atap”. Masyarakat mulai berpikiran untuk merenovasi Ka’bah dengan menggunakan beberapa bagian kapal dari romawi yang karam di sekitar Makkah. Saat renovasi dilakukan, mau tidak mau berhala-berhala di dalam Ka’bah dikeluarkan untuk sementara waktu.
Setelah renovasi selesai, mulailah tiap kabilah berselisih terkait siapa yang akan menaruh batu hajar aswad. Kemudian para kabilah akhirnya memutuskan bahwa orang pertama yang masuk area Ka’bah (saat ini masjidil haram) melalui pintu tertentu, maka dialah yang berhak mengangkat hajar aswad.
Ternyata orang yang pertama datang adalah Nabi Muhammad. Akhirnya Nabi Muhammad SAW lah yang menyelesaikan perselisihan tersebut, 5 tahun sebelum beliau ditunjuk sebagai rasul.
Hal ini berarti sebelum Muhammad diangkat sebagai rasul, beliau adalah seseorang yang sangat dihormati dan dipercaya oleh penduduk Makkah, bahkan beliau mendapat gelar Al Amin.
Bahkan sebelum menjadi rasul, penduduk Makkah sangat mengetahui bahwa Nabi Muhammad adalah salah satu orang yang tidak pernah masuk untuk menyembah berhala di Ka’bah. Dalam Siyar Alam Nubala, setiap kali Nabi Muhammad SAW thawaf di Ka’bah, selalu ada dorongan/bisikan kepada beliau untuk tidak mendekat dan menjauhi berhala.
Skip … Skip …
Pada saat Penaklukan Makkah (Fathu Makkah), dalam Hadits Shahih Al-Bukhari No. 3352, disebutkan.
_ Bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—ketika melihat gambar-gambar di dalam Kakbah, beliau tidak masuk hingga beliau memerintahkan agar gambar-gambar tersebut dihapus. Beliau melihat (gambar) Nabi Ibrahim dan Isma’il—‘alaihimas salam—memegang anak-anak panah di tangan keduanya, lantas beliau bersabda, “Semoga Allah memerangi mereka (yaitu orang-orang musyrik yang menggambarnya). Demi Allah, kedua nabi tersebut tidak pernah mengundi nasib menggunakan anak panah sama sekali._
Jadi saat Nabi Muhammad SAW melihat ada patung di dalam Ka’bah beliau tidak mau masuk ke dalam Ka’bah. Bahkan beliau melihat ada patung Nabi Ibrahim yang sedang “mengundi/ tatayur”, dan beliau mengecam perbuatan tersebut.
Nah dalam hadis sebelumnya no. 3351 dikatakan:
_ Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—masuk Kakbah. Beliau mendapati di dalamnya ada gambar Ibrahim dan gambar Maryam. Beliau bersabda, “Bagaimana orang-orang Quraisy itu?! Padahal mereka sudah tahu bahwa malaikat tidak akan masuk ke suatu rumah yang di dalamnya ada gambar. Ini Nabi Ibrahim digambar (memegang anak panah untuk mengundi nasib), padahal beliau tidak pernah mengundi nasib (dengannya)
Kedua hadis tersebut adalah riwayat yang paling sahih.
Akhirnya patung-patung tersebut dikeluarkan dan saat ini tidak ada satu pun patung atau gambar di dalam Ka’bah.
Mudah-mudahan sedikit cerita di atas dapat menambah wawasan kita.
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamitthoriq
Sumber: Kajian Ustadz Adi Hidayat
Leave a Reply