Your cart is currently empty!
Kulwap-008: Arti Syukur Yang Sesungguhnya
ARTI SYUKUR YANG SESUNGGUHNYA
Syukur adalah upaya menggunakan semua nikmat yang Allah titipkan sesuai dengan apa yang Allah inginkan.
Untuk memahami bagaimana implementasi syukur dalam kehidupan, izinkan kami untuk bercerita dari sejarah dan hikmah yang sudah pernah dituliskan di dalam Al Qur’an.
Siapakah Imran?
yang bahkan namanya sampai menjadi sebuah nama surat dalam Al Qur’an … Imran bin Ba-syam bin Man-sya bin Hazqiya, merupakan keturunan dari Sulaiman bin Daud (Nabi Sulaiman). Imran adalah pemilik tempat sembahyang Bani Israil pada zamannya. Seseorang yang sangat terhormat pada masa itu.
Imran hidup pada masa yang sama dengan Nabi Zakariya. Bahkan Imran mempunyai hubungan kekeluargaan dengan Nabi Zakariya. Istri Imran bernama Hannah binti Faquda. Saudara perempuan Hannah, bernama “Asy-ya” (Dalam riwayat lain dikenal sebagai Elizabeth). Asy-ya atau Elizabeth adalah Istri dari Nabi Zakariya.
Hannah adalah wanita mandul. Suatu hari ia melihat seekor burung yang memberi makan anak-anaknya. Dari situ Hannah sangat berharap sekali dapat memiliki anak. Ia pun bernazar sekiranya ia hamil, maka ia akan menjadikan anaknya pelayan di Baitul Maqdis.
7:189
هُوَ الَّذِیْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِیَسْكُنَ اِلَیْهَا ۚ فَلَمَّا تَغَشّٰىهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِیْفًا فَمَرَّتْ بِهٖ ۚ فَلَمَّاۤ اَثْقَلَتْ دَّعَوَا اللّٰهَ رَبَّهُمَا لَىِٕنْ اٰتَیْتَنَا صَالِحًا لَّنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِیْنَ ۟
Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), “Jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.”
Ayat ini memberikan gambaran kepada kita semua … ketika kita ingin memiliki keturunan yang sholeh/ sholehah, maka doa-doa itu SEBAIKNYA sudah dipanjatkan jauh-jauh hari, bahkan sejak sebelum mengandung.
ketika Hannah mengandung, suami istri itu sepakat untuk mensyukuri nikmat kandungan itu dengan mengharapkan lahirnya anak yang sholeh/ solehah.
Menjelang fase-fase kelahiran, Imran sangat berharap dan berdoa mohon pada Allah semoga anak yang terlahir ini menjadi anak yang sholeh/ solehah.
3:35
اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرٰنَ رَبِّ اِنِّیْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِیْ بَطْنِیْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّیْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِیْعُ الْعَلِیْمُ ۟
(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, agar (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
Hannah dan Imran sudah menyiapkan nanti kalau anak ini terlahir, akan disiapkan sebuah tempat khusus (mihrab). Mihrab ini adalah tempat yang dikhususkan untuk anak tersebut agar bisa fokus ibadah kepada Allah saja.
Menjelang persalinan, Qodarulloh, Imran meninggal … !
Jadi, Maryam itu lahir dalam keadaan yatim
Orang tua Maryam berharap, apabila anak yang lahir adalah perempuan, maka anak ini dapat menjadi yang Sholehah, menjaga diri, menjauhkan dari perbuatan yang tercela, dan mendekat diri kepada Allah. Makna ini diwakili oleh satu nama yaitu “Maryam”.
Maryam itu berarti perempuan terhormat yang dekat dengan Allah.
3:36
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّیْ وَضَعْتُهَاۤ اُ ؕ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ ؕ وَلَیْسَ الذَّكَرُ كَالْاُ ۚ وَاِنِّیْ سَمَّیْتُهَا مَرْیَمَ وَاِنِّیْۤ اُعِیْذُهَا بِكَ وَذُرِّیَّتَهَا مِنَ الشَّیْطٰنِ الرَّجِیْمِ ۟
Maka ketika melahirkannya, dia (Hannah) berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. “Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.”
Ketika Hannah melahirkan Maryam, ia segera membungkusnya dengan kain lantas membawanya ke masjid dan menyerahkannya kepada ahli ibadah yang tinggal di sana. Karena Maryam adalah Puteri dari Imran… imam mereka sekaligus pemilik tempat ibadah tersebut.
Mengingat kesepakatan dengan mendiang suaminya, Hannah dan Imran bahwa nanti harus ada yang merawat dan mengajar Maryam. Orang yang merawat itu haruslah orang yang paling Soleh dan pintar di zamannya.
Singkatnya, terpilihlah Nabi Zakaria.
Setelah itu, Nabi Zakaria membuatkan tempat yang mendukung Maryam agar dapat menjadi Wanita Salehah dan dekat dengan Allah. Maka dibuatkan sebuah Mihrab untuknya.
Bapak Ibu sekalian,
Ketika, kita sudah mensyukuri nikmat yang sudah Alloh berikan. Ketika, kita sudah mengusahakan yang terbaik agar anak-anak kita tumbuh sesuai dengan fitrah nya, mendidik mereka dengan ilmu agama, maka … PERHATIKAN !
setelah itu, Allah yang berkenan memperhatikan sang Anak, sampai tubuh dia tumbuh dewasa.
3:37
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا ۙ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِیَّا ؕۚ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَیْهَا زَكَرِیَّا الْمِحْرَابَ ۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ یٰمَرْیَمُ اَنّٰی لَكِ هٰذَا ؕ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ یَرْزُقُ مَنْ یَّشَآءُ بِغَیْرِ حِسَابٍ ۟
Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
Demi Allah …
Setiap kali Maryam membutuhkan sesuatu … orang tuanya tidak pernah susah. Setiap Nabi Zakaria akan mengantarkan makanan kepada Maryam … makanan sudah ada! Mau diantar pakaian … pakaian sudah ada!
Semua kebutuhan Maryam, langsung diperhatikan dan dipenuhi oleh Allah.
Jadi ketika syukur itu diterapkan dalam kehidupan, maka seorang hamba akan beralih statusnya. Dari status hamba biasa, menjadi hamba yang istimewa di hadapan Allah SWT.
Bersyukur itu BUKAN hanya sekedar mengungkapkan atau sekedar mengatakan … Alhamdulillah.
Tapi ada peluang bagi kita untuk menambah nikmat-nikmat yang sudah Alloh SWT berikan. Dengan cara apa? Dengan cara menggunakan semua nikmat yang Allah titipkan sesuai dengan apa yang Allah inginkan.
Ayat ke-37, dalam surat Ali Imran inilah yang menginspirasi orang tua Al-Imam Syafi’i dan Al-Imam Ahmad bin Hambal. Tidak banyak orang tahu bahwa, orang tua keduanya adalah single parent. Mereka seperti Maryam, sama-sama anak Yatim.
Diceritakan, bahwa Ibunda al-imam Ahmad bin hambal, menggendong anaknya ke Masjid dan kesana kemari di musim dingin. Dimasakin air hangat, agar anaknya dapat berwudhu. Masya Alloh … ketika semua nikmat anak yang sudah dititipkan itu disyukuri … sesuai dengan apa yang Allah kehendaki … jadilah imam Ahmad !
Bapak Ibu kenal Imam Al Bukhari ?
Sama … Ibunda beliau juga single parent.
Imam Al Bukhari itu saat lahir ayahnya meninggal. Imam Bukhari ketika kecil mengalami rasa sakit yang teramat di kedua matanya, hingga akhirnya mengalami kebutaan. Pada masa itu, para dokter mengatakan ini buta permanen. Pada usia 2 tahun matanya buta.
Keadaan tersebut terus dialami Imam Bukhari hingga suatu ketika Allah mengembalikan penglihatannya berkat usaha dan doa yang dipanjatkan oleh ibunya. Sampai akhirnya, Imam Al Bukhari menjadi orang paling hebat di zamannya dan melahirkan karya-karya besar, seperti Shahih Al-Bukhari.
Karena itu, marilah kita men-syukuri semua nikmat yang Alloh berikan dengan menggunakan semua nikmat yang Allah TITIPKAN sesuai dengan apa yang Allah inginkan.
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamitthoriq
Sumber: Kajian Ustadz Adi Hidayat dan sumber lainnya
shorturl.at/amxKZ
Leave a Reply