Your cart is currently empty!
Diskusi TPA Ke-2 : Menjelaskan Aqidah Kepada Anak
Diskusi TPA Ke-2 : Menjelaskan Aqidah Kepada Anak
1. Kebutuhan Akan Agama
Anatomi diri manusia terdiri dari berbagai unsur yang saling terkait, baik secara fisik maupun rohani. Dalam pandangan aqidah, kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani kita mencakup makanan, minuman, dan udara yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan fisik kita. Sementara itu, kebutuhan rohani kita mencakup kebutuhan akan agama, yang dapat memberikan nutrisi bagi rohani dan aklani kita.
Agama memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan rohani manusia. Sebagai salah satu bentuk nutrisi bagi rohani kita, agama memberikan panduan dan prinsip-prinsip yang membantu kita untuk hidup dengan baik dan benar. Agama juga memberikan solusi dan arahan dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup, baik itu dalam hubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Selain itu, agama juga dapat memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hidup kita, karena kita tahu bahwa ada Tuhan yang selalu bersama kita dan akan membantu kita dalam segala situasi. Oleh karena itu, dalam aqidah, penting bagi kita untuk memenuhi kebutuhan rohani kita dengan cara mengikuti ajaran agama dengan penuh keyakinan dan penghayatan.
2. Bagaimana menguji kebenaran suatu agama
teologi, ibadah, maupun akhlak. Pertama, dari aspek teologi, kita dapat menguji kebenaran suatu agama dengan mempelajari keyakinan dan ajaran dasar yang terkandung dalam agama tersebut dan membandingkannya dengan keyakinan dan ajaran yang terdapat dalam agama-agama lain. Kedua, dari aspek ibadah, kita dapat menguji kebenaran suatu agama dengan mempelajari praktik-praktik ritual dan ibadah yang dilakukan dalam agama tersebut, serta membandingkannya dengan praktik-praktik ibadah dalam agama-agama lain. Ketiga, dari aspek Ahlak, kita dapat menguji kebenaran Islam dengan mempelajari riwayat hidup Nabi Muhammad dan peranannya dalam menyebarkan ajaran Islam.
Namun, tidak hanya pengetahuan yang diperlukan untuk menguji kebenaran suatu agama, tetapi juga kesungguhan hati dalam mencari kebenaran. Kita harus bersedia membuka hati dan pikiran kita untuk menerima kebenaran, terlepas dari apapun agama yang kita anut sebelumnya. Ketika kita telah menemukan kebenaran dalam Islam, maka kita akan mendapatkan penguatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui firman-Nya di Al-Quran surah Ali Imran ayat 19 yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah. Dengan pengetahuan yang cukup dan kesungguhan hati yang kuat, kita dapat menetapkan Islam sebagai pilihan agama yang benar dan memperoleh penguatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
3:19
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَـٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ ١٩
” Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Dan tidaklah orang-orang yang telah diberi Kitab itu berselisih, melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan, (karena) kedengkian antara mereka. Dan barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”
Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah. Selain itu, ayat ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang diberi Kitab (Yahudi dan Nasrani) sebenarnya seharusnya juga mengikuti agama Islam, namun mereka berselisih karena kedengkian dan kurangnya pengetahuan yang benar tentang agama. Oleh karena itu, ayat ini menegaskan pentingnya mengikuti agama yang diridhai oleh Allah dan mempelajari pengetahuan yang benar tentang agama tersebut.
3. Pentingnya ilmu aqidah
Tauhid atau keyakinan atas keesaan Allah juga menjadi fokus penting dalam memperkuat keislaman. Dalam memperkuat keyakinan ini, diperlukan pemahaman yang mendalam dan ilmu yang memadai untuk membawa keyakinan tersebut sampai ke akhir hayat dan di hadapan Allah.
Namun, dalam penyampaian, terdapat banyak kata dan frasa yang sulit untuk dimengerti dan mungkin dapat membingungkan orang awam. Oleh karena itu, disarankan untuk memperhatikan pemilihan kata dan penyampaian informasi secara lebih jelas dan mudah dipahami. Dengan demikian, pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan dapat memperkuat keimanan
4. Jenis Jenis Tauhid
Tauhid adalah konsep dasar dalam agama Islam yang berbicara tentang sifat dan keesaan Allah SWT. Ada tiga jenis tauhid dalam Islam yang berbeda, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifat.
Tauhid Rububiyah: Merupakan konsep keesaan Allah dalam segi penciptaan, pengaturan, dan pemeliharaan alam semesta. Tauhid Rububiyah menekankan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak untuk menciptakan, mengatur, dan mengendalikan alam semesta. Dalam pandangan ini, Allah SWT dianggap sebagai satu-satunya sumber kekuasaan dan otoritas dalam alam semesta.
Tauhid Uluhiyah: Merupakan konsep keesaan Allah dalam segi penyembahan. Tauhid Uluhiyah menegaskan bahwa hanya Allah SWT yang layak untuk disembah dan dipuja, sedangkan makhluk lainnya hanya sebagai perantara dalam beribadah kepada-Nya. Dalam pandangan ini, Allah SWT dianggap sebagai satu-satunya objek ibadah dan penyembahan, dan tidak ada yang bisa setara dengan-Nya.
Tauhid Asma wa Sifat: Merupakan konsep keesaan Allah dalam segi sifat dan nama. Tauhid Asma wa Sifat menekankan bahwa Allah SWT memiliki sifat dan nama-nama yang unik dan hanya dimiliki oleh-Nya. Allah SWT dianggap sebagai satu-satunya yang memiliki sifat yang sempurna dan tidak terbatas, sehingga tidak ada yang bisa disamakan atau disejajarkan dengan-Nya. Dalam pandangan ini, manusia diharapkan untuk memahami sifat-sifat Allah yang mulia dan kemudian merenungkan betapa agungnya keesaan Allah SWT.
Leave a Reply