Kulwap 020: Salat Tiang Agama

‏اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,‎

Sebagai Muslim, kita tentu sudah sangat akrab dengan pentingnya salat dalam kehidupan kita. Bahkan, dalam ajaran Islam, salat diibaratkan sebagai tiang agama yang kokoh menopang keyakinan kita. Hal ini menandakan betapa pentingnya salat dalam menjaga keutuhan agama Islam.

Sebagai hamba Allah, kita harus menyadari bahwa tujuan penciptaan kita hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56)

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa ibadah tidak hanya terbatas pada salat, puasa, dan rukun Islam, namun juga bisa dilakukan melalui berbagai aktivitas positif lainnya seperti bekerja dan berbuat baik kepada sesama. Namun, dalam Al-Qur’an juga jelas disebutkan keutamaan salat:

“Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut: 45)

A. Permasalahan

Salah satu tantangan dalam melaksanakan salat bukan hanya terletak pada faktor individu, tetapi juga pada penyesuaian waktu salat. Di Eropa, misalnya, penjadwalan salat bisa menjadi rumit karena perbedaan musim yang signifikan.

Mulai dari salat Subuh yang bisa dimulai dari pagi buta hingga matahari terbit, hingga salat Ashar yang jatuh di tengah-tengah jam kerja. Bahkan kita bisa salat magrib dan isya menjelang tengah malam.

Oleh karena itu, sering kali kita harus rajin memeriksa jadwal salat untuk mengikuti waktu yang berubah-ubah.

B. Solusi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

1. *Niat dan Kesungguhan:* Segera setelah menyadari pentingnya salat, kita perlu memperkuat niat dan kesungguhan untuk melaksanakan salat lima waktu.

2. *Memahami Jadwal Salat:* Menggunakan sumber informasi yang akurat untuk memahami jadwal salat. Ini bisa dilakukan dengan membuka situs web masjid atau komunitas setempat, atau mengunduh aplikasi di smartphone yang menyediakan informasi jadwal salat.

misal www.immifinland.fi, www.masjidiman.com, www.rabita.fi, atau https://play.google.com/store/apps/details?id=com.anamzooya.rukousajat

3. *Melakukan Jamak dan Qadha Sholat:* Jika kita khawatir terlewat dalam melaksanakan salat, kita masih bisa menjamak salat dengan cara yang benar. Ada dua jenis jamak, yaitu jamak taqdim (menggabungkan salat sebelum waktu salat) dan jamak takhir (menggabungkan salat di waktu salat kedua). Begitu juga jika terlambat dalam salat Subuh, kita bisa mengqadha (menggantinya) setelah waktu Subuh berlalu.

Sebagai contoh, jika kita khawatir terlewat dalam melaksanakan salat Maghrib/isya, kita dapat menggabungka salat Magrib dengan salat Isya, pada waktu Maghrib (hanya dalam kondisi sulit).

Begitu juga jika terlambat dalam salat Subuh, kita bisa mengqadha (menggantinya) setelah waktu Subuh berlalu.

C. Cara Menjamak Salat

Salat Jamak adalah mengumpulkan dua salat fardu yang dikerjakan dalam satu waktu salat.

Ada dua macam, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir.

Salat jamak yang pertama yaitu salat jamak taqdim yang berarti menggabungkan salat sebelum masuk waktu salat tersebut. Misalnya, menggabungkan salat Dzuhur dengan Ashar di waktu Dzuhur.

Sementara itu, yang kedua adalah salat jamak takhir yaitu menggabungkan salat di waktu salat kedua. Misalnya, menggabungkan salat Dzuhur dengan salat Ashar di waktu Ashar.

#### Contoh: Salat Jamak Taqdim (Maghrib dan Isya Dilakukan Pada Saat Maghrib)

– Bacaan Niat saat Salat Maghrib 3 rakaat:

“Ushollii fardhol maghribi thalaatha raka’atin majmuu’an ma’al ‘isya’i jam’a taqdimi adaa-an lillahi ta’aalaa.”

– Salat Maghrib 3 rakaat seperti biasa, selesai salam, langsung berdiri kembali dan membaca niat Salat Isya:

“Ushollii fardlol ‘isyaa’i arba’a raka’atin majmu’ah ma’al maghribi jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

– Salat Isya 4 rakaat seperti biasa.

D. Cara Mengqadha Salat Subuh (misal karena kesiangan)

– Membaca niat:

“Usholli fardhos subhi rok’ataini mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala.”

– Salat Subuh 2 rakaat seperti biasa.

Catatan: Walaupun kesiangan, disunahkan tetap melakukan Salat qobliyah Subuh (2 rakaat sebelum Subuh).

Referensi:

Informasi di atas telah disarikan dari berbagai sumber dan hasil konsultasi dengan Ust. M. Agung Al Haz (Ponpes Al Jazariyah).

Semoga dengan memahami pentingnya salat, kita dapat lebih tekun dalam melaksanakan ibadah salat lima waktu.

Aamiin


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *